KUMPULAN MATERI PENDIDIKAN

Selasa, 27 Mei 2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masa remaja merupakan transisi dari kanak-kanak menuju masa dewasa, masa setengah baya dan masa tua. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan . Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahnnya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyrakat , agar tidak salah presepsi dalam menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil. Karena masa ini merupakan hasil pencari jati diri .biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau di ketahuinya dari lingkungan sekitar, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman sepermainan dan masyarakat . semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik yang bersifat positif maupun negative akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian  dalam kehidupannya disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian seorang remaja. Sebelum menentukan hal yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian hendaknya kita pelajari dahulu tugas perkembangan remaja dalam kehidupannya.
Masa pubertas adalah terjadinya perubahan biologis yang meliputi morfologi dan fisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak ke masa dewasa, terutama kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap anak ke dewasa. Perubahan fisik pubertas dimulai sekitar usia 10 atau 11 tahun pada remaja putri, kira-kira 2 tahun  sebelum perubahan pubertas pada remaja laki-laki. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja, sementara itu perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya sehingga mereka saling merisaukan bentuk tubuhnya yang kurang proporsional tersebut. Apabila mereka sudah dipersiapkan dan mendapatkn informasi tentang perubahan  tersebut maka mereka tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya, tetapi bila mereka kekurangan memperoleh informasi, maka akan merasakan pengalaman yang negatif. Masa remaja adalah masa penuh dinamika terutama pada fase remaja awal . hal ini disebabkan pada fase remaja awal berlangsung bersamaan dengan masa pubertas atau masa perubahan fisik dari masa anak-anak menuju dewasa. Perubahan  tersebut mendorong timbulnya isu dan permasalahan dalam fase remaja. 

B.     Rumusan Masalah   
1.      Bagaimana periodisasi masa remaja dan bagaimana ciri khasnya ?
2.      Bagaimana puberitas remaja awal dan remaja akhir ?
3.      Apa saja tugas perkembangan pada remaja secara umum ?
4.      Bagaimana perkembangan fisik yang terjadi pada remaja ?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui bagaimana periodisasi masa remaja dan bagaimana ciri khasnya.
2.      Untuk mengetahui puberitas remaja awal dan remaja akhir .
3.      Untuk mengetahui apa saja tugas perkembangan pada remaja secara umum.
4.      Untuk mengetahui perkembangan fisik yang terjadi pada remaja. 











BAB II
PEMBAHASAN

PERIODISASI MASA REMAJA DAN CIRI KHASNYA
(PUBERITAS REMAJA AWAL DAN REMAJA  AKHIR)

Masa remaja merupakan salah satu fase dalam rentang perkembangan manusia yang terentang sejak anak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia (life span development). Istilah lain untuk menunjukkan pengertian remaja yaitu pubertas. Pubertas berasal dari kata pubes (dalam bahasa latin) yang berarti rambut kelamin, yaitu yang merupakan tanda kelamin sekunder yang menekankan pada perkembangan seksual. Masa remaja pada usia 18 tahun merupakan masa yang secara hukum dipandang sudah matangyang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

A.    Masa Pubertas Remaja Awal Dan Ciri Khasnya
Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13 sampai 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak  menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial. Pada  masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Pada kondisi tertentu perilaku  menyimpang tersebut akan menjadi perilaku yang mengganggu.  Melihat kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif  dan sifat kepribadian yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya berbagai  penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan negatif yang melanggar aturan  dan norma yang ada di masyarakat yang biasanya disebut dengan kenakalan remaja. Diawali dengan keinginan si remaja untuk mendekati dan menjalin hubungan dengan lawan jenisnya Jika dilihat dari segi mental dan intelektual.
Pada usia 12-16 tahun bisa dikatakan dalam keadaan yang mulai sempurna. Kemampuan anak untuk mengerti informasi abstrak baru sempurna di usianya yang ke-12 tahun. Dan pada usia yang ke-14 tahun si anak mulai sempurna di dalam mengambil kesimpulan dan informasi abstrak. Keadaan itu menjadikan si remaja cenderung lebih mempercayai apa yang ada dalam pikirannya. Dia menjadi anak pintar yang tidak mau menerima sebuah pendapat atau alasan yang masuk akal. Mereka tidak takut menentang orang tua ataupun guru. Disinilah sebenarnya peranan orangtua dan guru sunggulah diperlukan. Mereka memerlukan orang-orang yang bisa mengarahkan mereka pada pematangan diri yang utuh. Diharapkan pada kondisinya ini si remaja sudah bisa belajar menghadapi masalahnya, dia bisa mengambil sikap dengan tegas hingga dewasa kelak dia tidak menjadi manusia yang bergantung pada siapa pun.

B.     Masa Pubertas Remaja Akhir Dan Ciri Khasnya

Dengan “selesainya” masa pubertas (awal), masuklah anak kedalam periode kelanjutannya, yaitu masa pubertas akhir atau adolesen. Untuk merumuskan sebuah definisi yang memadai tentang remaja tidaklah mudah, sebab kapan masa remaja berakhir dan kapan anak remaja tumbuh menjadi seorang dewasa tidak dapat ditetapkan secara pasti. Kesulitan untuk memastikan kapan berakhirnya masa adolesen ini, di antaranya karena adolesen sesungguhnya merupakan suatu ciptaan budaya, yakni suatu konsep yang muncul dalam masyarakat modern sebagai tanggapan terhadap perubahan social yang menyertai perkembangan industri pada anak ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat.
Setidaknya, hingga akhir abad ke-18, konsep adolesen belum digunakan untuk menunjukkan suatu periode tertentu dari kehidupan manusia. Baru sejak abad ke-19 muncul konsep adolesen sebagai suatu periode kehidupan tertentu yang berbeda dari masa anak-anak dan masa dewasa. Masa adolesen ini oleh Sigmund Freud sebagai “edisi keduadari situasi oedipus”. Sebab, relasi anak muda terhadap usia ini masih mengandung banyak unsur yang rumit dan belum terselesaikan. Yaitu banyak konflik antara isi psikis yang kontra diktif, terutama pada relasi anak muda dengan orang tua dan objek cintanya.
Pada masa adolesen ini tejadi proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisis, yang berlangsung secara berangsur-angsur dan teratur. Masa ini merupakan kunci penutup dari perkembangan anak. Pada periode ini anak muda banyak melakukan introspeksi (mawas diri) dan merenungi diri sendiri. Akhirnya anak bisa menemukan aku-nya.Dalam artinya dia mampu menemukan keseimbangan dan harmoni atau keselarasan baru diantara sikap kedalam diri sendiri dengan sikap keluar. istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescereyang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
Pada masa remaja akhir pertumbuhan cenderung menurun dan berlangsung lambat sampai usia 20 atau 21 tahun. Karena periode pertumbuhan yang lebih lama, anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan pada saat sudah matang. Pertambahan berat tidak hanya karena lemak, tetapi juga karena tulang dan jaringan otot yang bertambah besar. Pertambahan berat yang paling besar pada anak perempuan terjadi sesaat sebelum dan sesudah haid. Setelah itu pertambahan berat hanya sedikit.
Perubahan proporsi tubuh pada daerah-daerah tubuh yang tadinya terlampau kecil  sekarang menjadi terlampau besar karena kematangan tercapai lebih cepat di daerah-daerah tubuh yang lain. Ini tampak jelas pada hidung, kaki, dan tangan.Perkembangan yang lain adalah menyangkut perkembangan seksual. Pertumbuhan organ-organ genital yang ada baik di dalam maupun di luar badan sangat menentukan bagi perkembangan tingkah laku seksual selanjutnya.
Secara biologis, manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Dimana kematangan seks dicapai selama masa adolesen ini, dan daya tarik seks menjadi suatu kebutuhan yang dominan dalam kehidupan individu, serta dalam hubungan social yang dipengaruhi oleh kematangan fisik yang telah dicapai. Dan gadis fisiknya lebih lemah dibandingkan dengan fisik pemuda, dimana gadis memperoleh kekuatan yang lain disamping ia kehilngan kekuatan lainnya. Dan penampilan gadis menjadi lebih menarik dilihat oleh pria. Pada perkembangan remaja yang disertai oleh perkembangan fisik dan seksual, dengan laju pertumbuhan pada tubuh gadis melebihi kecepatan pertumbuhan tubuh pemuda. Bila usia gadis mencapai 15 tahun sampai 16 tahun, ia telah mencapai bentuk akhir tubuhnya, sedangkan tubuh pemuda masih terus berkembang sampai ia mencapai usia 18 tahun.
Bila kita tinjau dari kekuatan fisik, remaja yang mencapai usia 18 tahun dianggap cukup kuat untuk mempersiapkan dirinya memperoleh lapangan pekerjaan. Dan bila kita tinjau dari perkembangan biologis, remaja sudah mencapai kematangan seks, dimana kematangan seks yang normal ditandai dengan ketertarikan terhadap lawan jenis kelaminnya. Dimana ketertarikan merupakan suatu dasar yang menjadi pemikiran ke arah perkawinan.
§  Ciri-ciri Pada Masa Remaja Akhir (Masa Adolesen) Masa ini sebenarnya sudah tidak begitu menarik untuk di bahas, kerena masa ini sudah tidak lagi banyak keistimewaan yang menonjol, maka sudah mulai tenang kejiwaannya, sebagai persiapan kehidupan pada masa dewasa. Adapun batas masa adoleson ini sebenarnya masa banyak pendapat yang saling berbeda, tetapi untuk sekadar pedoman umum serta berdasarkan pada gejala-gejala kejiwaan yang paling tipikal adalah antara lain 18 – 21 tahun.
§  Adapun ciri-ciri atau sifat pada masa adolensi diantaranya yaitu :
a.       Menunjukkan timbulnya sikap positif dalam menentukan sistem tata nilai (value) yang   ada.
b.      Menunjukkan adanya ketenangan dan keseimbangan didalam kehidupannya
c.       Mulai menyadari bahwa sikap aktif, mengkritik waktu ia puber itu mudah tetapi melaksanakannya itu sulit.
d.      Ia mulai memiliki rencana hidup yang jelas dan mapan.
e.       Ia mulai senang menghargai sesuatu yang bersifat historis dan tradisi, agama, kultur, etis, dan estetis, serta ekonomi.
f.       Dalam menentukan calon teman hidup, sudah tidak lagi berdasarkan nafsu seks belaka, tetapi juga atas dasar pertimbangan yang matang dari berbagai aspek.
g.      Mulai mengambil/menentukan sikap hidup berdasarkan sistem nilai yang diyakininya.

Masa remaja, Seperti masa-masa sebelumnya memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan masa sebelum dan sesudahnya.:
a.       Masa remaja sebagai periode penting, karena akibatnya yang langsung terhadap sikap dan perilaku dan akibat jangka panjangnya, juga akibat fisik dan akibat psikologis.
b.      Masa remaja sebagai periode peralihan, masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
c.       Masa remaja sebagai periode perubahan, seloama masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat pesat, juga perubahan perilaku dan sikap yang berlangsung pesat.
d.      Masa remaja sebagai masa mencari identitas, pada masa ini mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal.
e.       Usia bermasalah, karena pada masa remaja pemecahan masalah sudah tidak seperti pada masa sebelumnya yang dibantu oleh orang tua dan gurunya.
f.       Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan katakutan/kesulitan, karena pada masa remaja sering timbul pandangan yang kurang baik atau negatif.
g.      Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, pada masa ini remaja cenderung memandang dirinya dan orang lain sebagaimana yang diinginkan bukan sebagaimana adanya.
h.      Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, menjelang masa dewasa mereka gelisah karena akan meninggalkan masa belaan tahunnya.

C.     Tugas Perkembangan Masa Remaja (secara umum)
Secara umum tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya mengurangi atau bila mungkin menghilangkan sama sekali sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk menepati kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja, adalah berusaha agar:
1.      Mampu menerima keadaan fisiknya.
Pada periode pra-remaja, anak tumbuh demikian cepat yang mengarah pada bentuk orang dewasa, diiringi perkembangan sikap dan citra diri. Remaja diharapkan dapat menerima keadaan diri sebagaimana adanya keadaan diri mereka sendiri, bukan khayalan dan impian.
2.      Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
Dalam masa remaja diharapkan mereka menerima keadaan diri sebagai pria atau wanita dengan sifat dan tanggung jawab kaumnya masing-masing. Sering kali terjadi ada remaja yang menyesali diri sebagai pria atau wanita, terutama jika bentuk tubuh mereka tidak memuaskan.
3.      Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis. Akibat adanya kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja, para remaja mengadakan hubungan sosial terutama hubungan dengan lawan jenis merupakan suatu kewajaran. Dalam hal ini, seorang remaja haruslah mendapat penerimaan dari kelompok teman sebaya lawan jenis atau sesama jenis agar memperoleh rasa dibutuhkan dan rasa berharga.
4.      Mencapai kemandirian emosional.
Tugas perkembangan yang harus dihadapi remaja adalah bebas dari ketergantungan emosional seperti dalam masa kanak-kanak mereka. Dalam masa remaja, seseorang dituntut untuk tidak lagi mengalami perasaan bergantung semacam itu.
5.      Mencapai kemandirian ekonomi.
Kesanggupan berdiri sendiri dalam hal yang berhubungan dengan ekonomi merupakan  tugas perkembangan remaja yang penting, karena mereka akan hidup sebagai orang dewasa kelak.
6.      Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat. Sebagai hasil dari perpaduan unsur-unsur pertumbuhan biologis dan keragaman pengalaman dengan lingkungan, remaja dapat mengembangkan kemampuan mentalnya. Remaja sudah memiliki kemampuan untuk berfikir atau nalar tentang sesuatu yang berada di luar pengalamannya atau sistem nilai yang dimilikinya. Dengan kata lain , remaja sudah dapat memikirkan kemungkinan sesuatu yang abstrak secara sistematis untuk memecahkan suatu persoalan atau masalah.
7.      Memahami dan menginternalisasi nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
8.      Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa. Proses pengikatan individu kepada kelompok sosialnya telah berkembang sejak lahir. Proses ini diperluas selama masa anak dan remaja. Remaja yang mengikuti kegiatan keagamaan akan dapat mengembangkan sikap batin atau sikap keterikatan sosialnya terhadap orang lain.
9.      Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
Sikap remaja terhadap pernikahan ternyata beragam, sebagian remaja bersifat antagonistik (menentang dan merasa takut) dan sebagian lainnya menerimanya dengan sikap positif.
10.  Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

Tugas-tugas fase perkembangan remaja ini amat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan, diperlukan kemampuan kreatif remaja yang diwarnai oleh perkembangan kognitifnya

D.    Perkembangan Fisik

Masa remaja ditandai dengan percepatan pertumbuhan fisik. Pertumbuhan berat badan dan panjang badan berjalan paralel dipengarui oleh hormon. Adanya percepatan pertumbuhan pada masa remaja berimplikasi pada perkembangan psikososial mereka dengan ditandai dengan kedekatan remaja pada teman sebayanya (peer group) daripada orang tua atau keluarga. Perkembangan fisik yang pesat pada diri remaja selalu diiringi dengan perkembangan psikoseksual. Yang akan diuraikan sebagai berikut :
1.      Tanda-tanda pemasakan seksual
2.      Perbedaan kriteria pemasakan seksual
3.      Perbedaan permulaan pemasakan seksual
4.      Perbedaan urutan gejala pemasakan seksual
5.      Perkembangan percintaan remaja


Posted by on 04.04 1 comment

1 komentar:

  1. bagus,., ada kemajuan untuk batauga,.,. oh iya kenapa tidak pakai adf.ly,, bisa dapat $0.005 tiap pengunjung,.,

    BalasHapus

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search Our Site

Sample Text